image

P1


PERTEMUAN 1

A.  Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Pengertian Manajemen
1.   Defenisi Manajemen,

2.   Manajemen sebagai ilmu dan seni,  
3.   Manajemen sebagai profesi

B.  Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa mengetahui dan memahami arti dan defenisi manajemen, fungsi-fungsi manajemen,  manajemen sebagai ilmu, seni dan profesi, dan memahami pentingnya  fungsi-fungsi manajemen dalam mengelola organisasi

C.  KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah.
2.      Dosen menjelaskan   cakupan    materi   arti Manajemen
3.      Dosen menjelaskan  Manajemen sangat penting bagi setiap organisasi  untuk mengelola dan pencapaian tujuan organisasi.
4.      Dosen menjelaskan  dan menguraikan defenisi   manajemen.
5.      Dosen menjelaskan  gambaran fungsi-fungsi  manajemen, perencanaan,   pengorganisasian, personalia,  pengaarahan  dan pengawasan
6.      Dosen menjelaskan   arti  manajemen    sebagai ilmu, seni dan profesi
7.      Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
8.      Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang  interaksi atau tanggapan dari mahasiswa

D.  Evaluasi
1.      Sebelum perkuliahan dimulai dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
2.      Mencari contoh-contoh organisasi profit dan non profit.
3.      Memberikan penjelasan tujuan dari masing-masing organisasi,
4.      Menjelaskan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan organisasi tersebut

E.   Sumber Pustaka
  1. James A. F. Stoner, et.all., (1996). Manajemen Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
  2. T.Hani Handoko, (1999). Manajemen Edisi 2, Yogyakarta : BPFE      
  3. Chuk Williams, (2004) Manajemen, Jakarta : Salemba 4
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.      Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta

F.   Materi

DEFINISI MANAJEMEN
Manajemen berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin. Dengan demikian manajer  ialah orang yang memimpin atau pemimpin.
Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Mary Parker Follet (1997) mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain. Management is the art of getting things done through people.

          Apa yang harus diselesaikan ?
Segala sesuatu yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian     tujuan tertentu. Contoh : Kegiatan bisnis, yang biasanya dilakukan diantaranya adalah kegiatan produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia hingga pengelolaan keuangan.
           Lalu mengapa proses penyelesaiannnya harus bersama atau melalui orang lain ?
Karena pada praktiknya, selain pengertian organisasi adalah sekumpulan orang-orang, pekerjaan untuk menyelesikan sesuatu itu bukan hal yang mudah,
           Lalu bagaimana penyelesaiannnya ?
Proses penyelesaian dalam organisasi itu memerlukan tahapan-    tahapan. DalamOrganisasi bisnis tahapan itu bisa berupa perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian.

Fungsi & Proses manajemen  meliputi kegiatan-kegiatan :
1.       Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat  untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
    Menetapkan tujuan dan target bisnis
    Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
    Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
    Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
2.       Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
    Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
    Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
    Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
    Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
3.       Pengarahan (Actuating/Directing)
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
    Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
    Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
    Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

4.       Pengawasan/Pengendalian (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
    Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
    Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
    Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis

Fungsi – fungsi manajemen terbagi atas 2 :
a.   Manajemen Fungsional, hanya bertanggung jawab untuk satu bidang.
b.   Manajemen Umum, bertanggung jawab atas semua aktivitas manajemen



Unsur-unsur Manajemen (Tools of Management)
1.       Men
2.       Money
3.       Methods
4.       Materials
5.       Machines
6.       Market






Berkembang dewasa ini lebih dalam kepada spesifik keilmuan secara operasional :

Manajemen Sumber Daya Manusia (unsur men)
      Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah
n       Manajemen Pemasaran (unsur market)
      Manajemen Pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada    intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan
n       Manajemen Operasi/Produksi (unsur machines & materials)
Manajemen Produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi
n       Manajemen Keuangan (unsur money)
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
n       Manajemen Informasi (methods)
     Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat

Manajemen dengan pengertian diatas yang terkait dengan pencapaian tujuannya, ada 3 faktor yang terlibat :

  1. Adanya penggunaan sumberdaya organisasi, baik sumber daya manusia maupun faktor-faktor produksi lainnya.
  2. Adanya proses bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengimplementasian, higga pengendalian dan pengawasan.
  3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SENI 
1. Manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan (Luther Gullick).


2. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science) memiliki arti memerlukan disiplin ilmu-ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya. Misalnya : ilmu ekonomi, statistik, akuntansi dsbnya. Hubungan antara teori dan praktek manajemen dalam aplikasinya berdasarkan atas prinsip-prinsip teori.
3.   Manajemen sebagai seni (art) merupakan kecakapan untuk melihat totalitas dari bagian-bagian yang terpisah dan berbeda-beda, kecakapan untuk menciptakan suatu gambaran tentang visi tertentu, kecakapan untuk menyatukan visi tersebut dengan keterampilan (skills) atau kecakan efektif.
4.  Secara sederhana kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan/science mengajarkan kita sesuatu, sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana hal yang dilakukan.
MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
Manajemen telah berkembang menjadi bidang yang semakin profesional melalui perkembangan yang menonjolkan program-program latihan manajemen diberbagai institusi, dan melalui pengembangan para eksekutif organisasi/perusahaan.
Edgar H. Schein, menyebutkan kriteria sesuatu menjadi profesi :
1.       Profesional membuat keputusan atas prinsip-prinsip umum yang menunjukkan adanya prinsip-prinsip manajemen.
2.       Profesional memperoleh status karena telah mencapai standar prestasi kerja tertentu.
3.       Para profesional diikat oleh kode etik yang kuat dengan disiplin terhadap kliennya.

P13-14


A.     Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Fungsi  Pengawasan : 
1.      Pengertian pengawasan,  
2.      Pentingnya kegiatan pengawasan,    
3.      Tahap-tahap proses pengawasan,   
Tipe   Pengawasan: 
1.      Macam-macam tipe pengawasan,    
2.      Alat Bantu pengawasan,   
3.      Penetapan standar/ukuran yang dipakai,
4.      Hasil dari pengawasan,  
Alat-alat Pengawasan:
1.      Pengawasan kualitatif dan kuantitatif,
2.       Alat pengawasan kuantitatif.

B.     Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa   diharapkan    akan        mampu   menjelaskan   dan memahami   perlunya    Fungsi    pengawasan   dan   Tipe-tipe pengawasan.   Pentingnya   Alat-alat   pengawasan   dalam menjalankan organisasi. Mahasiswa  diharapkan  dapat  memahami   dan  menjelaskan  Pengertian pengawasan, Pentingnya kegiatan pengawasan, Tahap-tahap proses pengawasan, Macam-macam tipe pengawasan, Alat Bantu pengawasan, Penetapan standar/ukuran yang dipakai, Hasil dari pengawasan, Pengawasan kualitatif  dan kuantitatif dan Alat pengawasan kuantitatif       

C.     KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok yang dipresentasekan di depan kelas.
2.      Menjelaskan   cakupan  materi  Fungsi pengawasan, tipe pengawasan dan alat-alat pengawasan
3.      Menjelaskan  secara  umum pentingnya fungsi pengawasan, tipe-tipe pengawasan  dan alat-alat pengawasan di dalam organisasi/perusahaan.
4.      Menjelaskan pengertian pengawasan
5.      Menjelaskan pentingnya kegiatan pengawasan
6.      Menjelaskan tahap-tahap proses pengawasan
7.      Menjelaskan macam-macam tipe pengawasan
8.      Menjelaskan alat bantu pengawasan
9.      Menjelaskan pengawasan kualitatif dan kuantitatif
10.  Menjelaskan alat pengawasan kuantitatif
11.  Menutup pertemuan dengan :
12.  Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
13.  Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang  interaksi atau   tanggapan dari  mahasiswa.



D.    Evaluasi
  1. Sebelum dilakukan perkuliahan dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
  2. Dengan metode diskusi, mahasiswa membentuk kelompok diskusi dengan materi yang sudah ditentukan
  3. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan didepan kelas.
  4. Selanjutnya setiap kelompok diskusi yang lain mengajukan pertanyaan dari materi yang diberikan dan dijawab dengan mencontohkan study case. Dosen menyempurnakan jawaban yang kurang tepat.
  5. Membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan

E.      Sumber Pustaka
1.      James A. F. Stoner, et.all., (1996). Manajemen Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
2.      T.Hani Handoko, (1999). Manajemen Edisi 2, Yogyakarta : BPFE      
3.      Chuk Williams, (2004) Manajemen, Jakarta : Salemba 4
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.      Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta

F.   Materi

Fungsi Pengawasan

Arti pengawasan
·        Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang terlebih dahulu ditetapkan itu, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan (Robert J. Mocker )
         Pengawasan adalah proses pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara (Harold Koontz)
Defenisi tersebut penekanannya menunjukkan unsur-unsur pokok proses pengawasan (Stoner,221).

         Fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengkoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi di semua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakan oleh tiap-tiap manajer, mulai dari direktur sampai pengawas.
         Beberapa manajer, terutama yang tingkatnya lebih rendah lupa bahwa yang pertama-tama bertanggung jawab atas pengawasan adalah tiap-tiap manajer yang bertugas untuk melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Henry Fayol yang menyatakan, bahwa “dalam suatu usaha, pengawasan yang dilaksanakan ialah untuk memastikan bahwa segala sesuatunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, instruksi yang diberikan dan prinsip yang telah ditentukan.
         Tujuan pengawasan ialah untuk menemukan kelemahan dan kesalahan untuk dibetulkan dan mencegah pengulangannya.
         Pengawasan dioperasikan terhadap semua hal, benda-benda, orang-orang, kegiatan-kegiatan” atau seperti yang diuraikan dalam analisis Billy E. Goetz: “Perencanaan manajerial ditujukan untuk menetapkan program-program yang sesuai, terpadu dan jelas sasarannya, pengawasan dimaksudkan untuk mengatur supaya semua kegiatan dilangsungkan sesuai dengan rencana”.

Tujuan dari Fungsi Pengawasan
*      adaptasi lingkungan
*      meminimalkan kegagalan
*      meminimumkan biaya
*      mengantisipasi kompleksitas dari organisasi

Jenis-Jenis Pengawasan
         Internal Control
Pengawasan internal yang dilakukan atasan kepada bawahannya mencakup pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan dll.
         External Control
Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh pihak luar secara formal atau informal seperti pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian oleh masyarakat.
         Formal Control
Pengawasan resmi yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dapat dilakukan secara intern maupun ekstern seperti BPK trhadap BUMN, Dewan Komisaris terhadap perusahaan bersangkutan dll.
         Informal Control
Pengawasan konsumen yang melakukan penilaian baik langsung maupun tidak langsung seperti melalui media cetak atau elektronik dll

Tipe-Tipe Pengawasan

·        Pengawasan pendahuluan (feedforward control) adalah pengawasan yang dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
         Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (curerrent control), merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat-syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan dauble check yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
         Pengawasan umpan balik (feedback control), pengawasan yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari suatu rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.

Beberapa Gejala yang memerlukan Pengawasan
*      Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
*      Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
*      Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya)
*      Berkurangnya kas perusahaan
*      Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
*      Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
*      Biaya yang melebihi anggaran
*      Adanya penghamburan dan inefisiensi

Beberapa faktor yang terkait dengan Pengawasan dalam Bidang SDM
*      Penerapan Employee Discipline System
*      Adanya Career Path
*      Pemahaman Manajer atas Motivasi, Kepuasan, serta Gaya Kepemimpinan yang diterapkan

Mempertahankan (Memelihara)Fungsi Pengawasan
*      Sistem pengawasan tradisional (traditional control system)
*      sistem pengawasan yang berdasarkan komitmen (commitment-based control system).

1.   Pengawasan Kualitatif, adalah metoda-metoda pengawasan yang digunakan manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Pada umumnya hal ini mengawasi keseluruhan (overall) performance organisasi dan sebahagian besar mengawasi sikap dan performance karyawan.
         Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi :
            (a) Pengamatan (control by observation)
            (b) Inspeksi teratur dan langsung (control by reguler and spot inspection)
            (c) Pelaporan lisan dan tertulis (control by refort)
            (d) Evaluasi pelaksanaan
            (e) Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan

Sistem-sistem dan metoda-metoda manajemen yang digunakan untuk tujuan pengawasan
  1. Management by objective (MBO)/manajemen berdasarkan tujuan/sasaran adalah sejumlah prosedur resmi/formal yang menetapkan dan meninjau kemajuan kearah sasaran bersama untuk manajer dan bawahan.
  2. Management by exception (MBE)/managemen berdasarkan prinsip pengecualian, adalah pengawasan dipergunakan untuk operasi-operasi organisasi yang bersifat otomatis dan rutin
  3. Management information system (MIS), adalah sistem informasi menggunakan komputer untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian yang efektif.

2.   Pengawasan Kuantitatif, adalah metode-metode yang cenderung menggunakan dara khusus untuk memeriksa       kuantitas dan kualitas keluaran (output).
Metode-metode yang digunakan meliputi :
·        Anggaran (budget) adalah suatu ikhtisar hasil yang diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut, seperti anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas serta anggaran khusus seperti planning program budget system (PPBS), zero base budgeting (ZBB) dan human resource accounting (HRA)
         Auditing seperti internal audit, external audit dan managemen audit
         Analisa break even point, adalah suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba atau rugi. Jadi jumlah biaya sama dengan jumlah pembelian.
         Analisa Rasio
Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan seperti : bagan gantt, program evaluation dan technique (PERT) dan critical path method (CPM)

         Budget
        Constan budget
        Variable budget
Tipe-Tipe Budget
a.       Sales budget
b.      Production budget
c.       Cost production budget
d.      Step budget
e.       Purchasing Budget
f.        Labor budget/Personal budget
g.       Cash and Finansial budget
h.       Master budget (budget keseluruhan)

         Non Budget
  Personal observation
  Report
  Financial statement
  Statistic
  Break even point
  Internal audit

Pengawasan di Bagian Informasi

*      Penggunaan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi
*      Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Pengawasan di Bagian Keuangan
*      Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
*      Manajemen Kas (Cash Management)
*      Pengelolaan Biaya (Cost Control)

Pengawasan di Bagian Pemasaran
*      Evaluasi atas Pasar Sasaran dan Pasar Potensial
*      Survey atas Perilaku Konsumen dan berbagai Faktor yang terkait dengan Konsumen
*      Evaluasi atas Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran yang dilakukan

Pengawasan di Bagian Produksi/Operasi
*      Evaluasi atas Plant Location
*      Evaluasi atas Plant Lay-out
*      Evaluasi atas Production Process and Schedule
*      Evaluasi atas Product Distribution

A.     TEKNIS/CARA-CARA PENGAWASAN

1.   Teknik Pengawasan Tradisional: Anggaran
a.   Konsep Penganggaran
Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angka-angka untuk  periode tertentu di masa depan.
b.   Tujuan Penganggaran
Dengan menyatakan perencanaan dalam angka-angka dan memecahkannya dalam komponen-komponen yang cocok dengan struktur organisasi, anggaran menghubungkan perencanaan dan membolehkan pendelegasian kekuasaan/wewenang tanpa hilangnya pengawasan.

5 jenis dasar dengan ikhtisar anggaran yang memperlihatkan gambar seluruh perencanaan dari semua anggaran :
(1)   anggaran pendapatan dan pengeluaran;
(2)   anggaran waktu, ruangan, bahan baku, dan produksi;
(3)   anggaran pengeluaran modal;
(4)   anggaran kas, dan
(5)   anggaran neraca.


2.   Teknik Pengawasan Tradisional: Bukan Anggaran
         Data Statistik
         Analisis Pulang-Pokok
         Audit Operasional
         Observasi Pribadi

Azas-Azas Pengawasan
         Principle of assurance objective
         Principle of efficiency of control
         Principle of control responsibility
         Principle of future control
         Principle of direct control
         Principle of reflection plans
         Principle of organization suitability
         Principle of individual of control
         Principle of standard
         Principle of strategic point control
         The exception principle
         Principle of flexibility of control
         Principle of review
         Principle of action
 



 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.