image

P13-14


A.     Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Fungsi  Pengawasan : 
1.      Pengertian pengawasan,  
2.      Pentingnya kegiatan pengawasan,    
3.      Tahap-tahap proses pengawasan,   
Tipe   Pengawasan: 
1.      Macam-macam tipe pengawasan,    
2.      Alat Bantu pengawasan,   
3.      Penetapan standar/ukuran yang dipakai,
4.      Hasil dari pengawasan,  
Alat-alat Pengawasan:
1.      Pengawasan kualitatif dan kuantitatif,
2.       Alat pengawasan kuantitatif.

B.     Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa   diharapkan    akan        mampu   menjelaskan   dan memahami   perlunya    Fungsi    pengawasan   dan   Tipe-tipe pengawasan.   Pentingnya   Alat-alat   pengawasan   dalam menjalankan organisasi. Mahasiswa  diharapkan  dapat  memahami   dan  menjelaskan  Pengertian pengawasan, Pentingnya kegiatan pengawasan, Tahap-tahap proses pengawasan, Macam-macam tipe pengawasan, Alat Bantu pengawasan, Penetapan standar/ukuran yang dipakai, Hasil dari pengawasan, Pengawasan kualitatif  dan kuantitatif dan Alat pengawasan kuantitatif       

C.     KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok yang dipresentasekan di depan kelas.
2.      Menjelaskan   cakupan  materi  Fungsi pengawasan, tipe pengawasan dan alat-alat pengawasan
3.      Menjelaskan  secara  umum pentingnya fungsi pengawasan, tipe-tipe pengawasan  dan alat-alat pengawasan di dalam organisasi/perusahaan.
4.      Menjelaskan pengertian pengawasan
5.      Menjelaskan pentingnya kegiatan pengawasan
6.      Menjelaskan tahap-tahap proses pengawasan
7.      Menjelaskan macam-macam tipe pengawasan
8.      Menjelaskan alat bantu pengawasan
9.      Menjelaskan pengawasan kualitatif dan kuantitatif
10.  Menjelaskan alat pengawasan kuantitatif
11.  Menutup pertemuan dengan :
12.  Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
13.  Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang  interaksi atau   tanggapan dari  mahasiswa.



D.    Evaluasi
  1. Sebelum dilakukan perkuliahan dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
  2. Dengan metode diskusi, mahasiswa membentuk kelompok diskusi dengan materi yang sudah ditentukan
  3. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan didepan kelas.
  4. Selanjutnya setiap kelompok diskusi yang lain mengajukan pertanyaan dari materi yang diberikan dan dijawab dengan mencontohkan study case. Dosen menyempurnakan jawaban yang kurang tepat.
  5. Membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan

E.      Sumber Pustaka
1.      James A. F. Stoner, et.all., (1996). Manajemen Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
2.      T.Hani Handoko, (1999). Manajemen Edisi 2, Yogyakarta : BPFE      
3.      Chuk Williams, (2004) Manajemen, Jakarta : Salemba 4
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.      Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta

F.   Materi

Fungsi Pengawasan

Arti pengawasan
·        Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi pada sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi sesungguhnya dengan standar yang terlebih dahulu ditetapkan itu, menentukan apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran perusahaan (Robert J. Mocker )
         Pengawasan adalah proses pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara (Harold Koontz)
Defenisi tersebut penekanannya menunjukkan unsur-unsur pokok proses pengawasan (Stoner,221).

         Fungsi manajerial pengawasan adalah mengukur dan mengkoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi di semua tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang dilaksanakan oleh tiap-tiap manajer, mulai dari direktur sampai pengawas.
         Beberapa manajer, terutama yang tingkatnya lebih rendah lupa bahwa yang pertama-tama bertanggung jawab atas pengawasan adalah tiap-tiap manajer yang bertugas untuk melaksanakan rencana yang telah disusun sebelumnya.
Henry Fayol yang menyatakan, bahwa “dalam suatu usaha, pengawasan yang dilaksanakan ialah untuk memastikan bahwa segala sesuatunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, instruksi yang diberikan dan prinsip yang telah ditentukan.
         Tujuan pengawasan ialah untuk menemukan kelemahan dan kesalahan untuk dibetulkan dan mencegah pengulangannya.
         Pengawasan dioperasikan terhadap semua hal, benda-benda, orang-orang, kegiatan-kegiatan” atau seperti yang diuraikan dalam analisis Billy E. Goetz: “Perencanaan manajerial ditujukan untuk menetapkan program-program yang sesuai, terpadu dan jelas sasarannya, pengawasan dimaksudkan untuk mengatur supaya semua kegiatan dilangsungkan sesuai dengan rencana”.

Tujuan dari Fungsi Pengawasan
*      adaptasi lingkungan
*      meminimalkan kegagalan
*      meminimumkan biaya
*      mengantisipasi kompleksitas dari organisasi

Jenis-Jenis Pengawasan
         Internal Control
Pengawasan internal yang dilakukan atasan kepada bawahannya mencakup pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan dll.
         External Control
Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh pihak luar secara formal atau informal seperti pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian oleh masyarakat.
         Formal Control
Pengawasan resmi yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dapat dilakukan secara intern maupun ekstern seperti BPK trhadap BUMN, Dewan Komisaris terhadap perusahaan bersangkutan dll.
         Informal Control
Pengawasan konsumen yang melakukan penilaian baik langsung maupun tidak langsung seperti melalui media cetak atau elektronik dll

Tipe-Tipe Pengawasan

·        Pengawasan pendahuluan (feedforward control) adalah pengawasan yang dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.
         Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan (curerrent control), merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat-syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan bisa dilanjutkan, atau menjadi semacam peralatan dauble check yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
         Pengawasan umpan balik (feedback control), pengawasan yang mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari suatu rencana atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa di masa yang akan datang.

Beberapa Gejala yang memerlukan Pengawasan
*      Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
*      Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
*      Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja yang menurun, dan lain sebagainya)
*      Berkurangnya kas perusahaan
*      Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
*      Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
*      Biaya yang melebihi anggaran
*      Adanya penghamburan dan inefisiensi

Beberapa faktor yang terkait dengan Pengawasan dalam Bidang SDM
*      Penerapan Employee Discipline System
*      Adanya Career Path
*      Pemahaman Manajer atas Motivasi, Kepuasan, serta Gaya Kepemimpinan yang diterapkan

Mempertahankan (Memelihara)Fungsi Pengawasan
*      Sistem pengawasan tradisional (traditional control system)
*      sistem pengawasan yang berdasarkan komitmen (commitment-based control system).

1.   Pengawasan Kualitatif, adalah metoda-metoda pengawasan yang digunakan manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Pada umumnya hal ini mengawasi keseluruhan (overall) performance organisasi dan sebahagian besar mengawasi sikap dan performance karyawan.
         Teknik-teknik yang sering digunakan meliputi :
            (a) Pengamatan (control by observation)
            (b) Inspeksi teratur dan langsung (control by reguler and spot inspection)
            (c) Pelaporan lisan dan tertulis (control by refort)
            (d) Evaluasi pelaksanaan
            (e) Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan

Sistem-sistem dan metoda-metoda manajemen yang digunakan untuk tujuan pengawasan
  1. Management by objective (MBO)/manajemen berdasarkan tujuan/sasaran adalah sejumlah prosedur resmi/formal yang menetapkan dan meninjau kemajuan kearah sasaran bersama untuk manajer dan bawahan.
  2. Management by exception (MBE)/managemen berdasarkan prinsip pengecualian, adalah pengawasan dipergunakan untuk operasi-operasi organisasi yang bersifat otomatis dan rutin
  3. Management information system (MIS), adalah sistem informasi menggunakan komputer untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian yang efektif.

2.   Pengawasan Kuantitatif, adalah metode-metode yang cenderung menggunakan dara khusus untuk memeriksa       kuantitas dan kualitas keluaran (output).
Metode-metode yang digunakan meliputi :
·        Anggaran (budget) adalah suatu ikhtisar hasil yang diharapkan dari pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut, seperti anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas serta anggaran khusus seperti planning program budget system (PPBS), zero base budgeting (ZBB) dan human resource accounting (HRA)
         Auditing seperti internal audit, external audit dan managemen audit
         Analisa break even point, adalah suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba atau rugi. Jadi jumlah biaya sama dengan jumlah pembelian.
         Analisa Rasio
Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan seperti : bagan gantt, program evaluation dan technique (PERT) dan critical path method (CPM)

         Budget
        Constan budget
        Variable budget
Tipe-Tipe Budget
a.       Sales budget
b.      Production budget
c.       Cost production budget
d.      Step budget
e.       Purchasing Budget
f.        Labor budget/Personal budget
g.       Cash and Finansial budget
h.       Master budget (budget keseluruhan)

         Non Budget
  Personal observation
  Report
  Financial statement
  Statistic
  Break even point
  Internal audit

Pengawasan di Bagian Informasi

*      Penggunaan Teknologi Komputer dan Teknologi Informasi
*      Penerapan Sistem Informasi Manajemen

Pengawasan di Bagian Keuangan
*      Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
*      Manajemen Kas (Cash Management)
*      Pengelolaan Biaya (Cost Control)

Pengawasan di Bagian Pemasaran
*      Evaluasi atas Pasar Sasaran dan Pasar Potensial
*      Survey atas Perilaku Konsumen dan berbagai Faktor yang terkait dengan Konsumen
*      Evaluasi atas Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran yang dilakukan

Pengawasan di Bagian Produksi/Operasi
*      Evaluasi atas Plant Location
*      Evaluasi atas Plant Lay-out
*      Evaluasi atas Production Process and Schedule
*      Evaluasi atas Product Distribution

A.     TEKNIS/CARA-CARA PENGAWASAN

1.   Teknik Pengawasan Tradisional: Anggaran
a.   Konsep Penganggaran
Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angka-angka untuk  periode tertentu di masa depan.
b.   Tujuan Penganggaran
Dengan menyatakan perencanaan dalam angka-angka dan memecahkannya dalam komponen-komponen yang cocok dengan struktur organisasi, anggaran menghubungkan perencanaan dan membolehkan pendelegasian kekuasaan/wewenang tanpa hilangnya pengawasan.

5 jenis dasar dengan ikhtisar anggaran yang memperlihatkan gambar seluruh perencanaan dari semua anggaran :
(1)   anggaran pendapatan dan pengeluaran;
(2)   anggaran waktu, ruangan, bahan baku, dan produksi;
(3)   anggaran pengeluaran modal;
(4)   anggaran kas, dan
(5)   anggaran neraca.


2.   Teknik Pengawasan Tradisional: Bukan Anggaran
         Data Statistik
         Analisis Pulang-Pokok
         Audit Operasional
         Observasi Pribadi

Azas-Azas Pengawasan
         Principle of assurance objective
         Principle of efficiency of control
         Principle of control responsibility
         Principle of future control
         Principle of direct control
         Principle of reflection plans
         Principle of organization suitability
         Principle of individual of control
         Principle of standard
         Principle of strategic point control
         The exception principle
         Principle of flexibility of control
         Principle of review
         Principle of action
 



P12


A.     Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Kompensasi :
1. Upah, gaji tunjangan dan potongan,
2. Bentuk pembayaran upah, 3. Kesejahteraan karyawan,  
Kepemimpinan:
1.Fungsi kepemimpinan,
2.Gaya kepemimpinan,
3.Kepemimpinan yang baik

B.     Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa    diharapkan   akan     mampu    menjelaskan    dan memahami perlun dan pentingnya  fungsi  kepemimpinan  dan kompensasi dalam menjalankan organisasi. Mahasiswa  diharapkan  dapat  memahami  dan   menjelaskan tentang upah gaji, tunjangan dan potongan, Bentuk pembayaran upah, Kesejahteraan karyawan, Fungsi kepemimpinan, Gaya kepemimpinan Kepemimpinan yang baik dalam menjalankan organisasi.

C.     KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok yang dipresentasekan di depan kelas.
2.      Menjelaskan       cakupan      materi  Kompensasi dan Kepemimpinan
3.      Menjelaskan    secara  umum  pentingnya  kepemimpinan dan perlunya kompensasi dalam perusahaan.
4.      Menjelaskan   upah, gaji,  tunjangan  dan potongan
5.      Menjelaskan bentuk pembayaran upah
6.      Menjelaskan kesejahteraan karyawan
7.      Menjelaskan fungsi kepemimpinan
8.      Menjelaskan gaya kepemimpinan
9.      Menjelaskan kepemimpinan yang baik
10.  Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
11.  Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang   interaksi atau   tanggapan dari  mahasiswa

D.    Evaluasi
  1. Sebelum dilakukan perkuliahan dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
  2. Dengan metode diskusi, mahasiswa membentuk kelompok diskusi dengan materi yang sudah ditentukan
  3. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan didepan kelas.
  4. Selanjutnya setiap kelompok diskusi yang lain mengajukan pertanyaan dari materi yang diberikan dan dijawab dengan mencontohkan study case. Dosen menyempurnakan jawaban yang kurang tepat.
  5. Membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan

E.   Sumber Pustaka

1.      James A. F. Stoner, et.all., Manajemen, Prenhallindo; Jakarta
2.      T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, BPFE; Yogyakarta
3.      Chuk Williams, Manajemen, Salemba 4; Jakarta
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.       Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta
6.      Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. (1997). Pengantar Bisnis Modern. Libert;  Yogyakarta

F.   Materi

Kompensasi
         Kompensasi adalah pemberian balas jasa kepada karyawan dengan pembayaran finansial  untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.
         Bagi manajemen, masalah kompensasi karyawan mungkin merupakan masalah personalia yang membingungkan dan paling sulit.  Walaupun pengupahan harus mempunyai dasar yang logik dan dapat dipertahankan, hal ini mencakup banyak faktor-faktor emosional dari sudut pandangan para karyawan.
         Kompensasi adalah sangat penting bagi karyawan sebagai individu karena upah merupakan suatu ukuran nilai atau karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.  Tingkat pendapatan absolut karyawan akan menentukan skala kehidupannya, dan pendapatan relatif mereka menunjukkanstatus, martabat dan harganya.

Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja.  Di lain pihak, banyak juga yang dibayar berdasar jam kerja yang diterima pada akhir minggu.  Bentuk pembayaran ini disebut upah harian.  Para karyawan lain dibayar dengan bentuk gaji tetap setiap minggu, bulan atau tahun.  Di samping itu, bentuk upah insentif (seperti bonus dan komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan.  Banyak perusahaan juga mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan), di mana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.

Kesejahteraan Karyawan
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanan karyawan.  Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada karyawan, kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan-perusahan yang mengalami tingkat kecelakaan yang tinggi.  Program ini dapat dilakukan antara lain dengan penyediaan dokter dan klinik ksehatan perusahaan, pengaturan tempat kerja yang sehat dan aman, pelaksanaan kegiatan-kegiatan pencegahan, ataupun penyediaan alat-alat pengamanan.


FUNGSI MEMIMPIN

Arti Memimpin
         Keberhasilan dari suatu organisasi tergantung pada banyak factor. 

         Factor yang penting adalah dampak dari pimpinan dalam organisasi itu. Semua manajer adalah pimpinan karena mereka mempengaruhi orang lain dalam oranganisasi.
         Dari uraian di atas maka memimpin dapat diartikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.

Pentingnya Memimpin
Dari pengertian memimpin tersebut, tampak bahawa seorang pemimpin bertugas mendorong bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi memimpin itu melibatkan kemampuan sesorang untuk mempengaruhi orang lain. Oleh karenan itu seseorang manajeer harus memotivasi bawahannya agar bawahannya mau melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kepemimpinan (Leadership)
Arti Kepemimpinan
         Kepemimpinan untuk aspek penting bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus berperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
         Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.

Fungsi-fungsi Utama Pemimpin
         Ada dua fungsi utama dari seorang pemimpin, yaitu:
         Fungsi pemecahan masalah. Fungsi ini berhubungan dengan tugas seorang pemimpin, dengan pekrjaannya, yang mencakup memberikan jalan keluar dari suatu masalah, memberikan pendapat dan informasi.
         Fungsi sosial. Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompoknya, yang mencakup mendorong anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menjaga suasana kelompok.


Gaya – gaya Kepemimpinan

  1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas.
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manjer akan mengarahkan dan mengawasi bawahanya agar bekrja sesuai dengan yang diharapkan manajer. Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini lebih mengutamakan kebrhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari pada perkembangan kemampuan bawahanya.


  1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja.
Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong dan memotivasi pekerjaan untuk bekerja dan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjanya dengan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjanya dalam mengambil suatu keputusan yang menyakut tugas. Dengan demikian hubungan pimpinan dan bawahan dapat menjadi akrab, saling percaya dan saling mengharagai.
    
Gaya kepemimpinan dasar berdasarkan cara pemimpin mengunakan kekuasaan
(Koontz, O’Donnel, dan Weihrich)
         Otokratik. Pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan dapat menuntut. Keputusan ada ditangan pemimpin.
         Demokratik atau partisipatif. Pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu pada bawahan sebelum mengusulkan suatu kegiatan atau keputusan.
         Free Rein. Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan saja, dan memberi banyak kebebasan kepada bawahannya untuk melakukan kegiatan. Jadi pemimpin dengan gaya ini memberi keleluasaan kepada bawahannya untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebgai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan(Robert Tannenbaum & Warren H. Schmidt)
  • Ciri manajer. Cara seorang manajer memimpin banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan-nya, pengalaman masa lampaunya, nilai – nilai yang dipengangnya, dan sebagainya. Misalnya, seorang manajer yang yakin bahwa kebutuhan – kebutuhan organisasi adalah yang utama dari pada kebutuhan– kebutuhan individu, akan sangat mengarahkan bawahannya.
         Ciri bawahan. Seorang manajer akan memberi ke-bebasan bawahannya atau mengikutsertakan bawahannya dalam mengambil keputusan apabila bawahan mempunyai pengetahuan dan pengalaman cukup untuk mengatasi masalah efektif. Apabila, bawahan memahami seluruh tujuan organisasi, mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah secara efisien, dan sebagainya, maka manajer akan cenderung bersikap demokratik dan mengikutsertakan bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahan dipandang tidak mempunyai kemampuan tersebut, maka manajer akan bergaya otoriter.
         Ciri organisasi. Seorang manajer akan menentukan gaya kepemimpinannya berdasarkan iklim organisasi, sikap pekerjaan organisasi, dan sebagainya.

Efektivitas Kepemimpinan dipengaruhi oleh :

         Diri pemimpin. Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang, dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan di samping mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya.
         Ciri atasan. Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangatlah mempengaruhi orientasi kepemimpinan manajer.
         Ciri bawahan. Respons yang diberikan oleh bawahan manajer akan menentukan efektivitas kepemimpinan manajer. Latar belakang pendidikan bawahan sangat menentukan pula cara manajer menentukan gaya kepemimpinan.
         Persyaratan tugas. Tuntutan tanggung jawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer.
         Iklim organisasi dan kebijakan. Iklim organisasi dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih oleh manajer.
         Perilaku dan harapan rekan. Rekan kerja manajer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan manajer sangat mempengaruhi efektivitas hasil kerja manajer.

3 unsur dalam situasi kerja yang menentukan gaya kepemimpinan mana yang akan efektif. Tiga unsur tersebut adalah:
         Hubungan pemimpin-bawahan
         Struktur tugas, dan
         Kedudukan kekuasaan pemimpin.
       (James AF Stoner)

 

Lorem ipsum

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Donec libero. Suspendisse bibendum. Cras id urna. Morbi tincidunt, orci ac convallis aliquam, lectus turpis varius lorem, eu posuere nunc justo tempus leo. Donec mattis, purus nec placerat bibendum, dui pede condimentum odio, ac blandit ante orci ut diam.