image

P12


A.     Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Kompensasi :
1. Upah, gaji tunjangan dan potongan,
2. Bentuk pembayaran upah, 3. Kesejahteraan karyawan,  
Kepemimpinan:
1.Fungsi kepemimpinan,
2.Gaya kepemimpinan,
3.Kepemimpinan yang baik

B.     Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa    diharapkan   akan     mampu    menjelaskan    dan memahami perlun dan pentingnya  fungsi  kepemimpinan  dan kompensasi dalam menjalankan organisasi. Mahasiswa  diharapkan  dapat  memahami  dan   menjelaskan tentang upah gaji, tunjangan dan potongan, Bentuk pembayaran upah, Kesejahteraan karyawan, Fungsi kepemimpinan, Gaya kepemimpinan Kepemimpinan yang baik dalam menjalankan organisasi.

C.     KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok yang dipresentasekan di depan kelas.
2.      Menjelaskan       cakupan      materi  Kompensasi dan Kepemimpinan
3.      Menjelaskan    secara  umum  pentingnya  kepemimpinan dan perlunya kompensasi dalam perusahaan.
4.      Menjelaskan   upah, gaji,  tunjangan  dan potongan
5.      Menjelaskan bentuk pembayaran upah
6.      Menjelaskan kesejahteraan karyawan
7.      Menjelaskan fungsi kepemimpinan
8.      Menjelaskan gaya kepemimpinan
9.      Menjelaskan kepemimpinan yang baik
10.  Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
11.  Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang   interaksi atau   tanggapan dari  mahasiswa

D.    Evaluasi
  1. Sebelum dilakukan perkuliahan dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
  2. Dengan metode diskusi, mahasiswa membentuk kelompok diskusi dengan materi yang sudah ditentukan
  3. Hasil diskusi kelompok dipresentasikan didepan kelas.
  4. Selanjutnya setiap kelompok diskusi yang lain mengajukan pertanyaan dari materi yang diberikan dan dijawab dengan mencontohkan study case. Dosen menyempurnakan jawaban yang kurang tepat.
  5. Membuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok yang telah dipresentasikan

E.   Sumber Pustaka

1.      James A. F. Stoner, et.all., Manajemen, Prenhallindo; Jakarta
2.      T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, BPFE; Yogyakarta
3.      Chuk Williams, Manajemen, Salemba 4; Jakarta
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.       Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta
6.      Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo. (1997). Pengantar Bisnis Modern. Libert;  Yogyakarta

F.   Materi

Kompensasi
         Kompensasi adalah pemberian balas jasa kepada karyawan dengan pembayaran finansial  untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivasi untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang.
         Bagi manajemen, masalah kompensasi karyawan mungkin merupakan masalah personalia yang membingungkan dan paling sulit.  Walaupun pengupahan harus mempunyai dasar yang logik dan dapat dipertahankan, hal ini mencakup banyak faktor-faktor emosional dari sudut pandangan para karyawan.
         Kompensasi adalah sangat penting bagi karyawan sebagai individu karena upah merupakan suatu ukuran nilai atau karya mereka di antara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat.  Tingkat pendapatan absolut karyawan akan menentukan skala kehidupannya, dan pendapatan relatif mereka menunjukkanstatus, martabat dan harganya.

Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja.  Di lain pihak, banyak juga yang dibayar berdasar jam kerja yang diterima pada akhir minggu.  Bentuk pembayaran ini disebut upah harian.  Para karyawan lain dibayar dengan bentuk gaji tetap setiap minggu, bulan atau tahun.  Di samping itu, bentuk upah insentif (seperti bonus dan komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan.  Banyak perusahaan juga mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan), di mana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.

Kesejahteraan Karyawan
Bidang manajemen yang semakin penting adalah pemeliharaan kesehatan dan keamanan karyawan.  Perusahaan memperhatikan hal ini untuk memberikan kepada karyawan, kondisi kerja yang lebih sehat dan lebih aman serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi perusahaan-perusahan yang mengalami tingkat kecelakaan yang tinggi.  Program ini dapat dilakukan antara lain dengan penyediaan dokter dan klinik ksehatan perusahaan, pengaturan tempat kerja yang sehat dan aman, pelaksanaan kegiatan-kegiatan pencegahan, ataupun penyediaan alat-alat pengamanan.


FUNGSI MEMIMPIN

Arti Memimpin
         Keberhasilan dari suatu organisasi tergantung pada banyak factor. 

         Factor yang penting adalah dampak dari pimpinan dalam organisasi itu. Semua manajer adalah pimpinan karena mereka mempengaruhi orang lain dalam oranganisasi.
         Dari uraian di atas maka memimpin dapat diartikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.

Pentingnya Memimpin
Dari pengertian memimpin tersebut, tampak bahawa seorang pemimpin bertugas mendorong bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi memimpin itu melibatkan kemampuan sesorang untuk mempengaruhi orang lain. Oleh karenan itu seseorang manajeer harus memotivasi bawahannya agar bawahannya mau melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kepemimpinan (Leadership)
Arti Kepemimpinan
         Kepemimpinan untuk aspek penting bagi seorang pemimpin, sebab seorang pemimpin harus berperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
         Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok.

Fungsi-fungsi Utama Pemimpin
         Ada dua fungsi utama dari seorang pemimpin, yaitu:
         Fungsi pemecahan masalah. Fungsi ini berhubungan dengan tugas seorang pemimpin, dengan pekrjaannya, yang mencakup memberikan jalan keluar dari suatu masalah, memberikan pendapat dan informasi.
         Fungsi sosial. Fungsi ini berhubungan dengan kehidupan kelompoknya, yang mencakup mendorong anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menjaga suasana kelompok.


Gaya – gaya Kepemimpinan

  1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas.
Dalam gaya kepemimpinan ini, seorang manjer akan mengarahkan dan mengawasi bawahanya agar bekrja sesuai dengan yang diharapkan manajer. Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini lebih mengutamakan kebrhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari pada perkembangan kemampuan bawahanya.


  1. Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja.
Manajer yang mempunyai gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong dan memotivasi pekerjaan untuk bekerja dan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjanya dengan baik. Mereka mengikutsertakan pekerjanya dalam mengambil suatu keputusan yang menyakut tugas. Dengan demikian hubungan pimpinan dan bawahan dapat menjadi akrab, saling percaya dan saling mengharagai.
    
Gaya kepemimpinan dasar berdasarkan cara pemimpin mengunakan kekuasaan
(Koontz, O’Donnel, dan Weihrich)
         Otokratik. Pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan dapat menuntut. Keputusan ada ditangan pemimpin.
         Demokratik atau partisipatif. Pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akan melakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu pada bawahan sebelum mengusulkan suatu kegiatan atau keputusan.
         Free Rein. Pemimpin hanya menggunakan sedikit kekuasaan saja, dan memberi banyak kebebasan kepada bawahannya untuk melakukan kegiatan. Jadi pemimpin dengan gaya ini memberi keleluasaan kepada bawahannya untuk menentukan tujuan perusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebgai fasilitator melalui pemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.

Faktor – faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan(Robert Tannenbaum & Warren H. Schmidt)
  • Ciri manajer. Cara seorang manajer memimpin banyak dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan-nya, pengalaman masa lampaunya, nilai – nilai yang dipengangnya, dan sebagainya. Misalnya, seorang manajer yang yakin bahwa kebutuhan – kebutuhan organisasi adalah yang utama dari pada kebutuhan– kebutuhan individu, akan sangat mengarahkan bawahannya.
         Ciri bawahan. Seorang manajer akan memberi ke-bebasan bawahannya atau mengikutsertakan bawahannya dalam mengambil keputusan apabila bawahan mempunyai pengetahuan dan pengalaman cukup untuk mengatasi masalah efektif. Apabila, bawahan memahami seluruh tujuan organisasi, mempunyai pengetahuan dan pengalaman untuk memecahkan masalah secara efisien, dan sebagainya, maka manajer akan cenderung bersikap demokratik dan mengikutsertakan bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahan dipandang tidak mempunyai kemampuan tersebut, maka manajer akan bergaya otoriter.
         Ciri organisasi. Seorang manajer akan menentukan gaya kepemimpinannya berdasarkan iklim organisasi, sikap pekerjaan organisasi, dan sebagainya.

Efektivitas Kepemimpinan dipengaruhi oleh :

         Diri pemimpin. Kepribadian, pengalaman masa lampau, latar belakang, dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan di samping mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya.
         Ciri atasan. Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangatlah mempengaruhi orientasi kepemimpinan manajer.
         Ciri bawahan. Respons yang diberikan oleh bawahan manajer akan menentukan efektivitas kepemimpinan manajer. Latar belakang pendidikan bawahan sangat menentukan pula cara manajer menentukan gaya kepemimpinan.
         Persyaratan tugas. Tuntutan tanggung jawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer.
         Iklim organisasi dan kebijakan. Iklim organisasi dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih oleh manajer.
         Perilaku dan harapan rekan. Rekan kerja manajer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekan manajer sangat mempengaruhi efektivitas hasil kerja manajer.

3 unsur dalam situasi kerja yang menentukan gaya kepemimpinan mana yang akan efektif. Tiga unsur tersebut adalah:
         Hubungan pemimpin-bawahan
         Struktur tugas, dan
         Kedudukan kekuasaan pemimpin.
       (James AF Stoner)

0 komentar:

Posting Komentar