image

P3


PERTEMUAN 3

A.     Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan
Perkembangan Teori Manajemen/
1.      Teori organisasi klasik,
2.      Manajemen ilmiah,
3.      Aliran hubungan manusiawi,
4.      Aliran ilmu manajemen,
5.      Aliran   manajemen  modern.
B.     Kompetensi Pembelajaran
Mahasiswa      diharapkan     akan      mampu     menjelaskan perkembangan  teori manajemen dan pengaruhnya bagi pengelolaan organisasim, Mahasiswa  dapat memahami  perkembangan teori manajemen dan pendekatan   manajerial dalam mengelola organisasi
C.     KBM Untuk Mencapai Kompetensi
1.      Perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah.
2.      Menjelaskan  cakupan materi Perkembangan Teori Manajemen
3.      Menjelaskan Perkembangan Teori Manajemen dan sumbangsihnya  dalam pengelolaan organisasi dan pengambilan keputusan manajer.
4.      Menjelaskan mengapa mempelajari teori dan evolusi teori manajemen
5.      Menjelaskan teori organisasi klasik
6.      Menjelaskan Manajemen ilmiah
7.      Menjelaskan  aliran   hubungan  manusiawi
8.      Menjelaskan  aliran  manajemen modern
9.      Dosen membuat kesimpulan dari keselurahan materi kuliah yang disampaikan tersebut
10.  Dosen memberikan pertanyaan untuk mengundang  interaksi   atau   tanggapan dari  mahasiswa

D.    Evaluasi
1.      Sebelum perkuliahan dimulai dengan metode ceramah, dosen mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya.
2.      Dosen mengajukan tanya jawab sebelum diakhir perkuliahan.
3.      Mencari contoh atau study case  organisasi  dalam penggunaan  teori manajemen.
4.      Menganalisa dan menjelaskan penggunaan teori manajemen dalam  mengelola organisasi dan membandingkan dengan teori yang dipelajari

E.      Sumber Pustaka
1.      James A. F. Stoner, et.all., (1996). Manajemen Jilid 2. Jakarta : Prenhallindo.
2.      T.Hani Handoko, (1999). Manajemen Edisi 2, Yogyakarta : BPFE      
3.      Chuk Williams, (2004) Manajemen, Jakarta : Salemba 4
4.      Ernie Trisnawati S dan Kurniawan S., Pengantar Manajemen, Edisi 1, Kencana
5.      Amin Widjaja T., Manajemen. Rineka Cipta; Jakarta







F.   Materi
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Ilmu manajemen mempunyai sejarah perkembangan sendiri seperti ilmu-ilmu lain. Melalui berbagai pendekatan dan teori manajemen, para ahli berusaha mengefisiensikan tugas manajer.

Di dalam ilmu manajemen dikenal tiga aliran/pemikiran yang masing-masing berusaha membantu manajer untuk memahami dan memimpin organisasi, serta mengatasi masalah-masalahnya. Tiga aliran tersebut adalah :
          Aliran/pemikiran klasik (classical school). Aliran ini mempunyai dua cabang     yaitu : 1) . manajemen  ilmiah (scientific management), dan 2) teori organisasi          klasik (classical            organization theory).
          Aliran/pemikiran prilaku (behavioral school).
          Aliran/pemikiran ilmu manajemen (manajemen science school).

Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkan pula dua bentuk pendekatan yang berusaha mengintegrasikan ketiga aliran diatas. Dua pendekatan tersebut adalah:

         Pendekatan sistem (systems approach).
         Pendekatan kontingensi (contingency approach)

A. Manajemen Klasik (Classical School)
Manajemen secara keilmuan baru ditemukan kurang lebih di akhir abad ke 18 atau awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871)
Owen, menekankan pentingnya “unsur manusia” dalam produksi, perlu perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja (pengurangan hari kerja standar, pembatan anak-anak di bawah umur, membangun perumahan yang lebih baik untukkaryawan dll), melalui perbaikan kondisi inilah yang akan menaikan produksi da keuntungan (laba). Sedangkan Babbage lebih percaya ke aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja (setiap tenaga kerja harus diberi latihan keterampilan yang ssuai dengan setiap operasi pabrik).
1.   Manajemen Ilmiah (Scientific Management)
a.   Frederick W. Taylor (1856-1915)
      Dalam bukunya Principles of Scientific Management, melukiskan teori           manajemen       ilmiah adalah penggunaan metode-metode ilmiah untuk      merumuskan satu-satunya         jalan terbaik untuk menyelesaikan        pekerjaan.
      Prinsip-Prinsip Manajemen menurut Taylor
1.      Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar metode terbaik dalam pengerjaan tugas dapat ditentukan.
2.      Seleksi ilmiah untuk karyawan agar dalam pemberian tugasnyasesuai dengan kualifikasinya.
3.      Pendidikan dan Pengembangan ilmiah para karyawan.
4.      Kerja sama yang baik antara manajemen dengan tenaga kerja.

1.      Mengerjakan pekerjaan saat ini
2.      Mempersiapkan diri untuk jabatan yang lebih tinggi
3.      Melatih penggantinya dalam waktu yang bersamaan
3.   Henry L. Gantt (1861-1919)
Memperkenalkan 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan manajemen, yaitu :
1.      Kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan.
2.      Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
3.      Sistem insetif untuk merangsang produktivias karyawan da organisasi.
4.      Penggunaan instruksi-instruksi kerja terperinci.
Gantt juga memperkenalkan apa yang dinamakan Bagan Gantt (Gantt Chart) yang kemudian banyak dikenal sebagai sebuah bahan scheduling atau time schedul (penjadwalan kerja)
2.   Manajemen Administrasi Umum.
a.   Henry Fayol (1841-1925)
Kontribusinya terhadap manajemen memperkenalkan 14 prinsip fungsi manajemen, sebagai berikut :
1.   Pembagian kerja
      Pekerjaan harus dibagi dan dipilah lagi menjadi unsur-unsur terkecil             yang layak, bertujuan untuk memperoleh manfaat dari spesialisasi.
2.   Keseimbangan wewenang dan tanggung jawab.
      Setiap pemegang tugas harus diberikan wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab dari tugas dan dipercayakan.
3.   Disiplin
      Karyawan harus mematuhi kesepakatan apapun yang          dinyatakan        secara jelas       antara mereka dan            organisasi,        manajer harus   memberi sangsi             secara adil        atas semua       pelanggaran disiplin.
4.   KESATAN KOMANDO
      Karyawan harus menerima perintah dari dan bertanggung    jawab   kepada seorang atasan saja.
5.   KESATUAN ARAH
      Kegiatan-kegiatan yang mempunyai maksud yang sama harus dikelompokkan bersama dan bekerja berdasarkan rencana yang   sama
6.   MELETAKKAN KEPENTINGAN INDIVIDU DI BAWAH KEPENTINGAN BERSAMA.
      Kepentingan organisasi harus didahulukan dari pada kepetingan individu.
7.   KOMPENSASI YANG ADIL
      Upah/gaji harus didasarkan pada penapaian tugas yang        dibebankan.
8.   SENTRALISASI
      Wewenang harus didelegasikan sebanding dengan tanggung jawab
9.   RANTAI SKALAR
      Wewenang harus didelegasikan sebanding dengan tanggung jawab
10. TERTIB
      Setiap jabatan harus diraikan sehingga pemegang jabatan dapat memahami dengan  jelas  termasuk hubungan  dengan tugas-tugas         lainnya.
11. ADIL
      Peraturan dan perjanjian yang telah  ditetapkan  harus ditegakkan secara adil
12. KESTABILAN PERSONALIA
      Karyawan harus didorong untuk menciptakan loyalitas kepada        organisasi dan menanamkan komitmen jangka panjang.
13. INISIATIF
      Karyawan harus didorong untuk menggunakan        pertimbangan    yang bebas dalam batas-batas wewenang yang diberikan dan tugas yang ditetapkan.
14. ESPRIT DE CORPS
      karyawan harus didorong untuk menyatukan kepentingannya dengan kepentingan organisasi sehingga mewujudkan kesatuan         upaya.

(DONNELLY, JR 1999:9)

b.   Max Weber
Mengembangkan suatu teori struktur otoritas dan menggambarkan         kegiatan organisasi yang didasarkan pada hubungan-hubungan otoritas, ia melukiska tipe ideal organisasi yang disebut birokrasi.
c.   Ralph C. Davis
Mengembangkan falsafah administratif manajemen sendiri, ia melukiskan fungsi-fungsi organik manajemen sebagai merencana mengorganisasi dan mengendalikan dan menyarankan bahwa fungsi-fungsi ini berlaku secara universal bagi segala jenis organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar